Senin, 28 Maret 2011

Ternak Ikan Cupang

Ternak Ikan Cupang Hias  (Betta Splendens) memang susah-susah gampang, tapi kalau ditekuni,ini akan menjadi bisnis yang sangat menjanjikan.

Untuk membudidayakan atau mengembangkan ikan cupang hias tidaklah memerlukan lahan yang luas, cukup menyediakan areal sekitar 5 meter persegi. Ikan ini relatif mudah dipelihara dan dibudidayakan, karena tidak memerlukan pakan khusus. Pakan ikan untuk benih biasanya digunakan pakan alami berupa kutu air atau daphnia sp. yang dapat ditemukan di selokan yang airnya tergenang. Untuk induk cupang digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk (encuk). Untuk pertumbuhan anak ikan bisa diberi kutu air dan diselingi dengan cacing rambut, akan lebih mempercepat pertumbuhan anak ikan.

Ciri-ciri Khusus Ikan Jantan
Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah selain warnanya yang indah, siripnya pun panjang dan menyerupai sisir serit, sehingga sering disebut cupang serit. Sedangkan ikan betina warnanya tidak menarik (kusam) dan bentuk siripnya lebih pendek dari ikan jantan.
Ciri ikan jantan untuk dipijahkan :
Umur ± 4 bulan
Bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.
Gerakannya agresif dan lincah.
Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).
Ciri-ciri Ikan Betina
Umur telah mencapai sekitar 4 bulan
Bentuk badan membulat putih di sekitar perut menandakan siap kawin.
Gerakannya lambat.
Sirip pendek dan warnanya tidak menarik.
kondisi badan sehat.
Wadah Budidaya
Pada umumnya wadah pemeliharaannya adalah bak semen atau akuarium yang ukurannya tidak perlu besar yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, sedang wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran, yang bisa digunakan antara lain: baskom, akuarium kecil atau ember dapat dipakai untuk memijahkan ikan.
Cara Berkembang Biak
Ikan ini berkembang dengan cara bertelur dan telurnya menempel pada substrat seperti akar tanaman, daun-daun atau serabut rapia.
Langkah-langkah yang perlu diketahui :
  • Pilihlah induk yang baik dan jantan yang cantik dan agresif.
  • Pisahkan antara induk jantan dan induk betina dan diberi makan yang cukup selama 4 s.d. 5 hari.
  • Masukkan induk jantan dan induk betina kedalaman tempat pemijahan (toples, aquarium, ember, baskom) yang telah diberi tanaman air (eceng gondok atau serabut rapia dengan kedalaman air ± 25 cm).
  • Setelah 2-3 hari akan terlihat telur menempel pada daun atau rapia.
  • Pindahkan yang betina dan beri makan secukupnya.
Selama 2-3 hari anak ikan tersebut tidak diberi makan karena masih ada persediaan kuning telur dalam tubuhnya.
Selama 2-3 hari kemudian anak-anak ikan tersebut perlu diberi makan infosuria selama 3 hari kemudian diberi makan kutu air yang disaring selama 10 hari dan setelah itu dapat diberi kutu air tanpa disaring.



Tipe - tipe Ikan Cupang
1. Tipe Sirip Butterfly disebut juga dengan nama serit bulan atau serit kapas. Semua sirip berbentuk lebar dengan sirip ekor polos tanpa ada tulang sirip yang mencuat keluar. Apabila sedang mekar, maka seluruh sirip akan saling menutupi sehingga berbentuk seperti bulan.
2. Tipe Sirip Cagak
Mirip dengan bentuk butterfly hanya saja sirip ekor terbelah dua di tengah sehingga
biasa disebut juga double tail. Pembelahan di tengah tidak selalu harus simetris.
Variasi dari tipe cagak antara lain tipe sirip berduri dan polos. Tipe cagak disebut
juga split tail. Apabila posisi sirip punggung sejajar dengan posisi sirip perut disebut
double tail super delta.
3. Tipe Serit Tunggal
Disebut juga comb tail karena tulang siripnya menjulur keluar membentuk ruas seperti
sisir. Bentuk sertit tunggal terlihat rapih.
4. Tipe Serit Silang
Bentuk ini tergolong langka karena peluang kejadiannya satu ekor di antara ribuan
anakan cupang. Karakter ini belum bisa dikembangkan untuk menjadi strain baru.
Serit silang disebabkan pembentukan dari tulang sirip ekor yang saling bertentangan.
5. Tipe Serit GandaMerupakan strain khas Indonesia, disebut juga ekor mahkota atau crown tail
atau ekor mahkota. Oleh International Betta Congres (IBC) terdaftar sebagai
kategori baru. Crown tail mempunyai ciri bagian ujung tulang sirip terpecah menjadi
2 atau 3 bagian.
6. Tipe Double rayTipe serit 2 pada perkembangan selanjutnya terbelah lagi menjadi serit 4 dan seterusnya serit 8. Tipe serit 4 ada 2 macam yaitu berangkai dalam satu poros
(disebut fourth) dan model 2 poros (diistilahkan sebagai dua – dua, dirumuskan
sebagai DDR atau double – double – ray). Pada tipe serit terbelah 8 dirumuskan
sebagai DDDR atau  double – double – double – ray.
7. Tipe Highfin / HalfstandPosisi sirip punggung berdiri tegak. Pangkal sirip punggung hampir sama besar dengan pangkal sirip perut. Istilah highfin atau halfstand akan ditambahkan
pada penamaan cupang sebelumnya. Misalnya apabila tipe serit ini terdapat
pada cupang bertipe crown tail maka akan disebut crown tail halfstand.
8. Tipe  HalfmoonSeluruh sirip saling menyatu membentuk setengah lingkaran atau separuh badan.
Posisi pangkal depan sirip punggung sejajar dengan pangkal sirip perut. Tipe
halfmoon kadang-kadang dijumpai terdapat pada tipe sirip cagak dan tipe butterfly.
9. Tipe Serit BalonTipe serit balon mirip dengan tipe serit ganda tetapi pada setiap helai siripnya mengembang membentuk gelembung seperti balon. Cupang bertipe serit balon
berpenampilan sangat gagah sehingga seringkali dijuluki maskulin crown tail.
10. Tipe MerakTipe ekor serit merak sepintas mirip serit ganda, hanya berbeda pada panjang ekor. Serit berekor pendek, mekar dan bulat. Sirip perut dan sirip punggung
lebih panjang jika dibandingkan dengan sirip ekor. Tipe merak disebut
juga peacock crown tail. 

Warna :

Warna dibagi dalam 3 kelompok yaitu
1.       Warna Dasar/Solid ; seluruh bagian tubuh dan sirip/fin harus memiliki satu warna yang sama, misalnya merah, biru, abu-abu (steel), hitam, kuning, putih. Apabila pada bagian dasi (dorsal fin) membawa warna lain yang berbeda atau ada semburat warna lain dibagian tubuh/sirip maka tidak dapat dikatagorikan sebagai warna dasar.
2.       Warna Kombinasi ; pada bagian tubuh atau sirip/fin memiliki perpaduan 2 atau lebih warna yang berbeda misalkan biru-merah, hitam-merah, merah-steel, hijau-merah, dll.
3.       Warna Maskot ; sering juga disebut dengan Cambodian, pada tubuh ikan didominasi paduan warna merah keputihan ataupun warna lain seperti abu-abu, biru, dan hijau. Ada beberapa jenis ikan cupang hias memiliki warna langka dalam arti belum banyak terdapat di pasaran antara lain warna putih solid, kuning solid, mustard gas, purple gas marble (blantong), tricolor, dan warna tembaga (copper).
Pada jenis crown tail (serit) ikan yang memiliki warna bening pada siripnya (jenis butterfly) saat kontes seringkali di-diskwalifikasi oleh juri.
Sedangkan pada jenis Halfmoon dan Double Tail klasifikasi warna diatas termasuk jenis Butterfly diabaikan.

Cara Memelihara Ikan Cupang
Untuk mendapatkan jenis yang baik, ada beberapa saran untuk itu. Peliharalah yang masih bakalan (muda). Asalkan tidak cacat, berkelamin jantan, sehat dan lincah. Perhatikan pula warna tubuhnya yang harus cemerlang, warnanya harmonis, merata, baik di tubuh dan siripnya, serta bermental baja.
Menurut pengalaman para pakar, untuk memperoleh bakalan cupang hias yang baik memang tidak sesulit mendapatkan bakalan cupang aduan. Sebab cupang hias lebih mudah dilihat kelebihan fisiknya ketimbang jenis aduan yang kudu dinilai juga gaya bertarungnya, pukulan andalannya dan perilaku lain yang kadang susah ditebak jika tak melihat sendiri. Sementara cupang aduan belum dijamin kualitasnya hanya dengan melihat sosoknya.
Usia cupang bakalan yang ideal untuk dipelihara berkisar 1,5—5 bulan. Di umur itu, harganya lebih murah ketimbang kalau membeli yang dewasa. Lagi pula menyaksikan ia berkembang dan bertumbuh besar, punya keasyikan tersendiri. Saat ini cupang untuk kontes usianya 3—5 bulan dengan kategori yunior.
Untuk membekali cupang agar memenangkan kontes di kemudian hari, perlu mengikuti latihan. Training itu dilakukan saat ikan berusia ideal yakni 1,5—2 bulan dengan sarana yang ideal bagi perkembangannya. Ibarat melatih calon atlet, sebaiknya sejak dini juga diperkenalkan “teknik bertanding”.
Langkah-langkahnya sebagai berikut. Bila kita memperoleh dengan cara membeli, cupang dimasukkan ke dalam akuarium soliter dan diberi penyekat antar- akuarium lainnya. Air yang dipakai harus diganti tiap tiga hari sekali. Agar tetap nafsu makannya terjaga, airnya ditambahkan ammonia chloraminei dengan dosis 2 ml tiap 2,5 liter air.
Di pagi hari bukalah sekat setinggi setengah ketinggian air selama sepuluh menit. Ini bertujuan agar cupang saling berhadapan dan terbiasa mengembangkan sirip-siripnya di dalam air. Sesudah sepuluh menit, sekat kembali ditutup seluruhnya. Barulah diberi pakan sampai kenyang, tetapi usahakan agar tak ada sisa makanan untuk menjaga kebersihan air.Jika siang hari, sekat kembali dibuka. Biarkan sepuluh menit saling berhadapan. Setelah selesai, sekat ditutup kembali dan pakan diberikan. Sore hari, masukkan ke dalam akuarium cupang betina yang belum siap kawin. Biarkan selama 15—20 menit. Jika betina lebih galak, segera pisahkan. Bila telah selesai, pakan baru diberikan.
Pelatihan lain yang tak kalah penting adalah penjemuran. Namun frekuensinya tidak tiap hari, cukup dua kali seminggu dan lamanya sekitar 15—20 menit, sambil dihadapkan dengan cupang dari kategori lain. Sesudah itu jangan lupa untuk mengganti air dengan penyifonan (disedot), sisakan sepertiganya. Lalu isi dengan air yang sudah diinapkan.Pelatihan yang ajeg membuat cupang hias lebih siap disertakan dalam kontes “kecantikan cupang”. Tetapi untuk menjaga keutuhan sirip dan kesehatannya, sebelum dikonteskan, cupang dimasukkan dalam “pelatnas”, alias dipersiapkan secara khusus. Waktu yang ideal adalah seminggu sebelum kontes. Bukan main.

Selasa, 01 Maret 2011

ARTIKEL EKONOMI

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dankonsumsi barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan. Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, 
bisnis, dan pemerintah. 


Tindakan Ekonomi
Tindakan ekonomi adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan. misalnya: Ibu memasak dengan kayu bakar karena harga minyak tanah sangat mahal. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :
§  Tindakan ekonomi Rasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan dan kenyataannya demikian.
§  Tindakan ekonomi Irrasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.

Motif Ekonomi
Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek:
§  Motif Intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas kemauan sendiri.
§  Motif ekstrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas dorongan orang lain.
Pada prakteknya terdapat beberapa macam motif ekonomi:
§  Motif memenuhi kebutuhan
§  Motif memperoleh keuntungan
§  Motif memperoleh penghargaan
§  Motif memperoleh kekuasaan
§  Motif sosial / menolong sesama

Prinsip Ekonomi

Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi yang didalamnya terkandung asas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal. Prinsip ekonomi adalah mengeluarkan modal sedikit-dikitnya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.





Sejarah Ekonomi
Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanyainvisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North.


Sumber: wikipedia